Rabu, 30 April 2014

PENTINGNYA UPAYA MENINGKATKAN MUTU MADRASAH.



Oleh: MK Arqom.
Sampai saat ini, kondisi sebagian besar masyarakat kita dalam memandang keberadaan madrasah sepertinya masih ‘jauh di mata sekaligus jauh di hati’. Masyarakat kita masih belum mau membukakan matanya untuk menoleh sebentar ke madrasah, hati meraka pun belum merasa terpanggil untuk membenahi madrasah. Mengapa?
Rendahnya mutu pendidikan madrasah, tidak lepas dari rendahnya SDM yang dimiliki madrasah itu sendiri. Hasil temuan tim Asian Development Bank (Hafiz Abbas, 2000),
menyebutkan bahwa banyak siswa-siswi madrasah berasal dari keluarga petani dan keluarga berstatus ekonomi rendah. Mereka masuk madrasah karena tidak diterima di sekolah umum akibat Nilai rendah. Siswa madrasah dalam beberapa kasus, memiliki sifat yang bisa dikategorikan memberi andil benang kusut pendidikan madrasah. Motivasi rendah, sikap pasif dalam belajar serta kurangnya kesadaran pada pendidikan yang berorientasi ke masa depan merupakan kendala yang dihadapi dunia pendidikan madarasah.
Sementara, minimnya sarana dan prasarana penunjang pendidikan seperti ruang belajar, perpustakaan dan laboratorium yang ditunjang dengan rendahnya kualifikasi guru dan kepala madrasah, merupakan faktor lain penyebab rendahnya prestasi madrasah. Padahal, rendahnya mutu pendidikan madrasah sedikit-banyak memiliki andil bagi rendahnya mutu pendidikan nasional.

Terhadap semua persoalan di atas, madrasah harus segera berbenah diri agar mampu memenuhi tuntutan perkembangan pendidikan yang harus selalu seiring dengan perkembangan zaman dimana madrasah harus mampu mempersiapkan anak didik menjadi masyarakat yang tangguh ilmunya dan tangguh imannya.
Sekjen Kemenag Nur Syam meminta Direktorat Pendidikan Madrasah (Ditpenma)  untuk cerdas dan fokus dalam menentukan program prioritas.  Menurutnya, menentukan program mana yang harus didahulukan dan mana yang diakhirkan merupakan langkah penting.
Sehubungan itu, Nur Syam mengingatkan bahwa program prioritas Ditpenma adalah peningkatan mutu madrasah. Karenanya, semua program harus diarahkan pada peningkatan kualitas madrasah.
“Program prioritas di madrasah salah satunya adalah peningkatan mutu. Ini harus menjadi prioritas. Jadi, semua program harus diarahkan pada peningkatan mutu dan kualitas madrasah,” tegas Nur Syam dalam sambutannya pada Rapat Kerja  Ditpenma,  Surabaya, (23/04) malam.
Usaha meningkatkan mutu madrasah, tidak lepas dari kelengkapan sarana dan prasarana penunjang KBM seperti: ruang belajar yang nyaman, ruang ketrampilan dan alat peraga, ruang laboratorium beserta peralatannya dan ruang perpustakaan dengan buku-buku yang lengkap. Ruang belajar yang sempit dan pengap akan menjadikan proses belajar mengajar menjadi tidak nyaman. Guru menjadi tidak betah tinggal di kelas sehingga lebih sering ‘nongkrong’ di ruang guru. Siswa menjadi semakin ramai dan lebih suka duduk-duduk di depan kelas karena ditinggal oleh gurunya.
Dalam konteks ini, madrasah tidak bisa hanya berpangku tangan menanti datangnya bantuan. Madrasah harus mampu berupaya memenuhi kebutuhan pendidikan saat ini dengan mengupayakan sarana dan prasarana pendidikan dengan baik. Dengan adanya sarana dan prasarana yang baik diharapkan kinerja guru juga akan semakin baik yang pada akhirnya tentu akan berimplikasi pada mutu dan kualitas madrasah.