Takabur adalah menganggap rendah orang lain, merasa
lebih dibandingkan dengan orang lain. Biasanya di pengaruhi oleh kekayaan,
kedudukan, kecantikan, ketampanan, kepandaian, dan sebagainya. Dalam artikata
sama dengan kesombongan, keangkuhan juga membanggakan dirinya, dan senantiasa
berperilaku berlagak menampilkan dirinya supaya dipuji.
Maksudnya adalah suatu sikap dan mental kagum diri,
dirinya lebih besar, lebih tinggi dan lebih segala-galanya, merasa dirinya yang
paling bisa, memandang orang lain tidak ada yang bisa, dan memandang rendah
terhadap orang lain.
Ada dua macam jenis takaburnya manusia. Yaitu takabur
yang bersumber dari nafs / jiwa yang sombong dan takaburnya manusia yang
bersumber pada status sosial tinggi yang dimiliki. :
1. Takabur yang bersumber dari nafs / jiwa yang
sombong
Dalam hal ini, Allah SWT berfirman dalam surat Al
Furqan ayat 21 yang artinya:” Berkatalah orang-orang yang tidak menanti-nanti
pertemuan (nya) dengan kami: “Mengapakah tidak diturunkan kepada kita malaikat
atau (mengapa) kita (tidak) melihat Tuhan kita?” Sesungguhnya mereka memandang
besar tentang diri mereka dan mereka benar-benar telah melampoi batas (dalam
melakukan) kezaliman. (Q.S. Al Furqan (25) : 21).
2. Takaburnya manusia yang bersumber pada status
sosial tinggi yang dimiliki
Sombong atau takabur seperti ini menyebabkan memandang
rendah terhadap orang lain yang status sosialnya lebih rendah. Kesombongan
jenis ini dimiliki oleh Raja Fir’aun dan kaum Nabi Saleh serta kaum Ad dan
Tsamud
Puncak takabur yang pernah terjadi adalah takabur
terhadap Allah SWT yaitu menolak kebenaran dan perintah yang datangnya dari
Allah SWT . Hal ini dilakukan oleh Iblis sebagaimana Firman allah SWT dalam
surat Al Baqarah ayat 34:
Artinya: “Dan ingatlah ketika Kami berfirman kepada
malaikat: “Sujudlah kamu kepada Adam.” Maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia
enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir (QS.
Al Baqarah (2): 34).

Identifikasi Takabur

1. Berjalan dengan angkuh
Orang yang bersifat sombong akan menunjukkan
keangkuhannya, misalnya dalam hal berjalan sudah menunjukkan kesombongannya,
keangkuhannya. Apabila bertemu dengan orang lain yang dikenalnya memalingkan
muka dengan merasa dirinya lebih baik, dan lebih hebat darinya.
2. Ingkar kebenaran Allah.
Perintah dan larangan Allah diingkarinya, tidak mau
menjalankan perintah Allah SWT dan tidak mau pula menjauhi larangan Allah SWT.
Ayat-ayat Allah ditentang. Al Hadits ditentang. Ia tidak mau menerimanya
apalagi menjalankannya.
3. Ujub
Ujub yaitu kagum terhadap dirinya sendiri,
membangga-banggakan dirinya sehingga ia merasa lebih baik dan lebih unggul dibanding
yang lain, karena itu ia berani menentang walaupun tidak mempunyai alasan yang
memadai.
4. Hoby mencela dan mendramatisir persoalan.
Orang yang bersikap takabur akan selalu berprasangka
yang buruk terhadap orang lain hanya dirinyalah yang paling benar, paling jago,
paling super dan paling mulia serta dapat melakukan segala hal. Orang lain
dianggapnya kecil, hina, rendah tidak mampu berbuat apa-apa alias tak berdaya.
Maka dari itu jangan sampai menjadi orang yang sombong
atau tinggi hati. Tempatkan diri kalian supaya tidak di cap sebagai orang yang
sombong. Jangan sampai merendahkan orang lain. Jangan menganggap diri kalian
lebih hebat, lebih cakep, lebih pintar dan lebih kaya daripada yang lain.
Masing-masing orang memiliki kelebihan dan kekurangan. Berhati-hatilah jangan
sampai menyombongkan diri, karena orang yang menyombongkan diri itu oleh Allah
tidak boleh berjalan di muka bumi. Sebagaimana firman Allah yang artinya:: “Dan
janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong .”(Al Isro : 37)
Dalam ayat lain juga disebutkan:
Artinya: Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari
manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan
angkuh. Sesungguhnya Allah SWT tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi
membanggakan diri (QS. Lukman (31) : 18).
Kedua ayat tersebut sangatlah jelas bahwa kita
dilarang keras untuk menyombongkan diri (takabur). Maka sikap dan perilaku
takabur harus kita jauhi karena sifat tersebut sangat dibenci oleh Allah SWT
dan Rasul-Nya dan juga tidak disukai oleh sesama. Kita harus dapat menghindari
sifat tersebut apalagi kita sudah tahu dan paham bahwa sifat takabur adalah
sifat yang tercela dan terlarang. Perilaku takabur madharatnya lebih besar dan
manfaatnya tidak ada. Orang yang berperilaku takabur akan dijauhi oleh sesama,
tidak dapat memperbaiki dirinya, dan sengsara dunia akhirat, sengsara di dunia
karena ditinggal teman, kolega, rekan dll. dan sengsara di akhirat karena tidak
bisa masuk surga.