Dunia adalah pasar.
Setelah beberapa saat tidak akan tersisa seorangpun disana. Saat menjelang
malam, semua penghuninya akan pergi dari sana. Berusahalah agar kalian tidak
memperjual-belikan sesuatu disana kecuali komoditas yang memang
bermanfaat bagi kalian kelak di pasar Akhirat, dimana mata uang yang dipakai
adalah tauhid dan komoditas yang laku adalah keikhlasan beramal untuk-Nya,
namun komoditas ini malah sedikit yang kaumiliki.
Wahai pemuda !
Gunakanlah akalmu dan jangan terburu-buru, sebab tidak ada sesuatu yang akan
kau peroleh dengan keterburu-buruanmu. Jangan datang waktu matahari tenggelam
dan waktu subuh. Tidak bisakah engkau bersabar dan bersibuk hingga menjelang
waktu maghrib, niscaya engkau akan memperoleh apa yang kauinginkan.
Gunakanalah akal dan bersikap santunlah kepada al-Haqq ‘Azza wa Jalla dan
makhluk-Nya. Janganlah menzalimi manusia dan jangan pula engkau meminta sesuatu
yang bukan milikmu dari mereka atau mengambil sesuatu yang seharusnya buat
mereka.
Celakalah ! Dengan wajah
apa engkau mau menemui Tuhanmu kelak ? Sementara saat di dunia dulu, engkau
menentang-Nya, berpaling dari-Nya dan menerima makhluk-Nya, menyekutukan-Nya,
menumpukan semua kebutuhan dan menyerahkan urusan-urusan penting pada
mereka. Membutuhkan manusia adalah siksaan bagi kebanyakan para pengemis,
karena mereka tidak keluar untuk mengemis kecuali dibuntuti dosa dan hanya
sedikit saja yang dilakukan tanpa kebencian (karahah). Jika engkau mengemis dan
tersiksa maka engkau terhalang dari rezeki (mahrum) karena penolakanmu
atas pemberian.
Wahai pemuda ! Prioritas
terbaik bagimu saat kondisi kelemahanmu adalah jangan meminta sesuatu
pada siapapun dan jangan sampai engkau memiliki sesuatu yang tidak kaukenali
dan tidak juga kaulihat hingga engkau tidak dilihat. Jika engkau mampu untuk
memberi dan tidak mengambil (bagian rezeki), maka lakukanlah. Jika engkau
mampu untuk berkhidmat melayani dan tidak meminta layanan dari orang lain maka
lakukanlah. Kaum (saleh) hanya berbuat untuk dan bersama-Nya maka Dia pun
kemudian memperlihatkan keindahan-keindahan-Nya yang menakjubkan di dunia dan
Akhirat kepada mereka. Demikian juga Dia perlihatkan kelembutan kasih dan
pemeliharaan-Nya atas mereka.
Kesabaran adalah kunci
kemenangan, ketinggian derajat dan kemuliaan.
Do’a
”Ya Allah, kami memohon
kepada-Mu kesabaran bersama-Mu, Kami memohon juga ketakwaan, kecukupan,
kekosongan dari semua dan hanya bersibuk dengan-Mu, serta ungkaplah tirai hijab
diantara kami dan diri-Mu"
Tidak ada kerajaan,
sultan, kekayaan dan kemuliaan kecuali milik al-Haqq ‘Azza wa Jalla semata.
(dikutip dari buku RAHASIA
MENJADI KEKASIH ALLAH Syekh ‘Abdul Qadir al Jailani, terbitan DIVA Press)