SETIAP hari dalam hidup kita harus memilih. Awal hari kita
selalu dimulai dengan pilihan, bangun atau lanjut tidur. Begitu terus sepanjang
hari. Satu pilihan dilanjutkan dengan pilihan berikutnya.
Seperti saat masuk waktu untuk makan siang, pilihannya mau
makan siang atau nanti saja sekalian dirapel dengan makan malam. Kalau
pilihannya makan siang, maka lanjut lagi pada pilihan berikut, makan siang
sendiri atau ajak teman. Kalau pilihannya ajak teman, maka lanjut lagi pada
pilihan menraktir atau minta ditraktir. Kalau pilihannya mentraktir lanjut
memilih makan di tempat yang murah, kalau pilihannya ditraktir lanjut pilih
makan di tempat yang mahal, bukan pengalaman pribadi, he he he.
Seorang teman yang sudah lama hidup menjomblo curhat
mengenai keinginan dia untuk segera mengakhiri masa jomblonya. Saran saya
kepada teman tersebut adalah supaya tidak terlalu pilih-pilih. Dia jawab bahwa
sebenarnya dalam urusan calon pendamping hidup dia tidak terlalu pilih-pilih,
yang penting cocok. Saya mengatakan bisa jadi dia tidak pilih-pilih tapi justru
perempuan yang dia incar terlalu pilih-pilih sehingga dia tidak masuk dalam
pilihan.

Sering kali kita mendengar ungkapan hidup ini adalah
pilihan. Jika ada yang memilih untuk tidak memilih maka itu tetaplah sebuah
pilihan. Di saat kita memilih kita tidak pernah tahu ke depannya apakah pilihan
kita adalah pilihan terbaik atau sebaliknya. Kita baru mengetahui hasil dari
pilihan kita setelah kita memutuskan untuk memilih atau tidak memilih.
Seperti ketika ada tawaran pekerjaan. Setelah kita
memutuskan untuk memilih menerima dan menjalankan pekerjaan tersebut barulah
kita mengetahui dampak dari keputusan kita tadi. Bahkan ketika menolak
pekerjaan tersebut bisa jadi di kemudian hari kita baru menemukan dampak dari
penolakan yang kita lakukan.
Dalam hidup ini pasti ada orang yang pernah menyesal dengan
pilihan yang telah dia pilih. Sebaiknya pilihan yang telah dipilih jangan
pernah disesali. Menyesali sesuatu yang telah dipilih hanya akan menyiksa diri.
Pilihan yang salah sebaiknya dijadikan bahan evaluasi untuk kehidupan yang akan
datang sebagai perbaikan. Apapun pilihan yang telah diambil sebaiknya dinikmati
dan dijalani. Lakukan perbaikan jika itu adalah sesuatu yang salah.
Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk menghindari
salah dalam memilih.
1. Bertanya pada diri sendiri apakah pilihan ini
merupakan pilihan yang tepat buat diri kita. Ungkapan yang sering kita dengar
dalam proses bertanya pada diri sendiri ini adalah ikuti kata hati nurani.
Dalam mengikuti kata hati nurani ini ada proses bertanya dan menjawab dalam
diri. Sebaiknya proses bertanya dalam diri ini dilakukan di kamar atau tempat
yang sepi. Jangan dilakukan di keramaian, nanti orang-orang bingung melihat
anda bicara seorang diri.
2. Bertanya pada orang lain. Untuk mendapatkan
jawaban yang pas bertanyalah kepada orang yang tepat. Misalnya jika hendak
menerima ajakan menikah dari calon pasangan maka bertanyalah kepada mereka yang
telah menikah. Bisa jadi jawaban yang diberikan memberikan solusi terhadap
keraguan yang sedang dialami. Hindari bertanya kepada yang rekan yang masih
jomblo, bagaimana mungkin dia bisa memberikan jawaban mengenai sebuah
pernikahan. Jangankan masalah orang lain dengan calon pasangan, dia sendiri
masih pusing karena belum dapat pasangan.
3. Bertanya kepada Tuhan. Bahkan dalam proses
bertanya kepada Tuhan dalam memutuskan sebuah pilihan, Tuhan telah menyediakan
aplikasinya yaitu shalat istikharah. Dalam buku Motivaction: Mimpi atau Mati!
yang saya tulis, saya mengutip buku 80 Ayat Pembuka Rizki dan Penghapus
Kesusahan, yang ditulis oleh Muhammad Shayim.
Dalam buku tersebut disebutkan terkadang seseorang
menghadapi masalah yang membuat dirinya tidak sanggup untuk mengetahui apa
akibat atau hasil dari masalah tersebut, apakah akan berakhir atau berujung
dengan akibat yang buruk atau baik. Dalam hal ini, ia mesti keluar dari
kebimbangannya tersebut dengan melakukan shalat istikharah.
Menentukan pilihan sebenarnya mudah jika kita mengetahui
ilmunya. Sama halnya ketika kita akan membeli durian. Bentuk buahnya dari luar
sama semua berduri, iyalah kalau berambut itu namanya rambutan. Untuk memilih
durian yang isinya bagus atau tidak maka dibutuhkan ilmu memilih durian.

Saya sudah memilih untuk menulis motivasi mengenai tips
ketika anda harus memilih. Selanjutnya terserah anda untuk memilih mengikuti
tips ini atau tidak karena hidup harus memilih.
Oleh: IwelSastra
http://web.inilah.com/read/detail/2113231/hidup-harus-memilih#.VFvj9MnGUsI
* Pelopor Stand Up Comedy
Indonesia, Stand Up Motivator No 1 Indonesia